Jalan Tol Kanci-Pejagan Beroperasi Mulai 26 Januari
Selasa, 19 Januari 2010
Selasa, 19/1/2010 | 22:43 WIB
Kepastian tersebut diperoleh ari Kepala Badan Pengelola jalan Tol (BPJT) Nurdin Manurung, Selasa (19/1). "Peresmian akan kami laksanakan pada hari Selasa, 26 Januari 2010," ujar Nurdin.
BPJT telah melakukan evaluasi dan uji kelayakan terhadap ruas tol sepanjang 35 kilometer tersebut sejak 28 Desember 2009 lalu. Jadwal itu molor dari jadwal semula karena adanya beberapa hari libur nasional," terang Yusid Toyib, Sekretaris BPJT yang ikut dalam tim Uji Layak Operasional (ULO).
Tim ULO yang terdiri dari perwakilan BPJT, Departemen Perhubungan, dan Departemen Pekerjaan Umum sempat menemukan beberapa kekurangan dalam evaluasi yang dikebut sejak akhir tahun lalu itu. Di antaranya kekurangan rambu-rambu lalu lintas, pembatas jalan, serta pita kejut. "Kekurangan tidak bersifat mendasar, maka proses melengkapinya pun tidak memakan waktu terlalu lama," imbuh Yusid.
Meski belum bersedia merinci besaran tarif yang akan dipatok namun santer beredar kabar bahwa tarif yang digunakan akan di atas tarif per kilometer di Tol BORR. "Saya belum bisa pastikan soal itu, tunggu saat peresmiannya saja," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bakrieland Development Tbk Nuzirman Nurdin Selasa.
Yang jelas setelah beroperasi, Bakrie Toll menargetkan tol yang dibangun dengan investasi sebesar Rp 2,2 triliun tersebut bisa menjaring trafik yang cukup tinggi. "Perhitungan kami sekitar 18.000 unit kendaraan per harinya," kata Nuzirman.
Selain tol Kanci-Pejagan, Bakrie Toll juga sedang menggarap proyek tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, dan Batang-Semarang. Tiga ruas tol tersebut targetnya bisa beroperasi tahun 2011. "Saat ini kami sedang lakukan proses pembebasan lahan," kata Nuzirman.
Tol yang pembangunannya digarap oleh PT. Adhi Karya dengan investor milik anak usaha Bakrie Toll yakni PT Semesta Marga Raya ini akan menghubungkan Kanci yang berada di Cirebon hingga Pejagan di Brebes. Departemen Pekerjaan Umum sendiri memprediksikan jika tol ini beroperasi maka DPU bisa menghemat 50 persen atau sekitar Rp 1 triliun dana perbaikan rutin atas jalan provinsi yang menghubungkan kedua